Melansir laman Lonely Planet, Rabu, 6 Mei 2020, jurnalis dunia penerbangan, John Walton, mengungkap beberapa perubahan untuk diantisipasi, baik oleh pelaku bisnis maupun penumpang.
1. Wajib Pakai Masker
Penggunaan masker medis maupun non-medis yang terbuat dari kain menjadi sebuah kewajiban, baik saat berada di bandara maupun ketika dalam kabin. Alasannya tentu saja untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya penyebaran virus.
Di Indonesia sendiri, maskapai penerbangan yang beroperasi dengan perizinan khusus seperti Lion Air Group dan Citilink Indonesia juga telah menerapkan kebijakan serupa.
2. Bangku Sebelahmu Pasti Dikosongkan
Physical Distancing atau menjaga jarak satu dengan yang lainnya, bukan cuma dilakukan ketika mengantre di bandara saja. Tetapi juga dilaksanakan dalam kabin pesawat.
Salah satu caranya adalah dengan meniadakan penumpang di bangku tengah (middle seat). Di Indonesia, penerapan physical distancing dalam pesawat ini sudah dilakukan oleh hampir seluruh maskapai penerbangan.SahabatQQ
Ada kemungkinan kebijakan itu hanya bersifat sementara hingga pandemi mereda. Namun, ada pula yang meramalkan kebijakan ini akan menjadi 'New Normal' dalam penerbangan.
Kalau memang kebijakan physical distancing dalam kabin akan menjadi 'New Normal', rasanya kamu mesti bersiap dengan meningkatnya harga tiket. Karena dengan mengosongkan bangku tengah, itu berarti pesawat hanya bisa menjual setengah atau dua pertiga kapasitasnya dalam sekali penerbangan.
3. Enggak Bisa Terbang Kalau Demam
Jangan harap kamu bisa terbang kalau suhu tubuhmu lebih tinggi di atas rata-rata. Sejak menginjakkan kaki di bandara, penumpang pesawat biasanya akan dicek terlebih dahulu suhu tubuhnya.
Penumpang yang sedang dalam kondisi demam atau sakit tidak akan diperbolehkan untuk terbang. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi risiko penumpang COVID-19 dalam pesawat.
Sebab salah satu simptom dari penyakit ini adalah demam dan sakit pada pernapasan. Meskipun dalam beberapa kasus, ada penderita COVID-19 yang tidak menampakkan gejala.
Maskapai Etihad yang berbasis di Abu Dhabi misalnya, menyiapkan sebuah kios untuk mengecek detak jantung, suhu tubuh, dan pernapasan penumpang. Sementara di Singapura, penumpang pesawat akan diminta untuk melakukan rapid test di bandara.
4. Akan Ada Dokumen Wajib Baru yang Mesti Dibawa
Akan ada dokumen wajib yang mesti kamu persiapkan sebelum terbang ke luar kota atau luar negeri.
Dokumen-dokumen tersebut biasanya diminta oleh maskapai penerbangan ketika kamu melakukan pemesanan tiket, atau dilampirkan di imigrasi ketika kamu memasuki negara lain.
Misalnya saja surat keterangan kesehatan dari dokter atau rumah sakit atau surat tugas. Ya, surat tugas.
Dalam masa pandemi ketika maskapai terbang dengan perizinan khusus, penumpang pesawat mesti melampirkan surat tugas dari kantor atau pemerintah saat memesan tiket. Dokumen wajib tersebut bisa saja berbeda antara satu maskapai dengan maskapai lainnya, atau antara satu negara dengan negara lainnya.Agen Domino99
5. Penumpang Diperbolehkan Bawa Hand Sanitizer >100 ml
Batas cairan yang diperbolehkan dalam kabin pesawat hanyalah 100 ml. Seluruh benda cair yang ingin kamu bawa mesti dikemas dalam wadah transparan agar memudahkan dalam pengecekan.
Namun, semenjak pandemi, TSA di Amerika Serikat telah memberikan kelonggaran untuk penumpang membawa hand sanitizer hingga 354 ml. Botol hand sanitizer itu akan diperiksa secara terpisah di pos pemeriksaan lainnya.
Walau baru diaplikasikan di Amerika Serikat, bukan tidak mungkin regulator lain di berbagai negara akan melakukan hal yang sama. Sebab, hand sanitizer merupakan salah satu benda wajib yang mesti dibawa saat terbang dengan pesawat.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.