SahabatTravel - Kekayaan Indonesia yang patut kita syukuri adalah keragaman flora dan fauna yang tersebar di setiap daerah. Hal ini juga yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara mengunjungi Tanah Air untuk merasakan eksperimennya secara langsung.
Agar kekayaan flora dan fauna tersebut tidak terancam punah, pemerintah berinisiatif membangun ekowisata. Salah satu ekowisata yang terkenal hingga kancah dunia yakni Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP). Terletak di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, TNTP menjadi tempat konservasi pertama untuk melindungi orang utan.
Jika kamu adalah penjelajah sejati yang senang dengan kegiatan alam, TNTP patut kamu tilik keindahannya tentu setelah pandemik berakhir ya. Sebab, kamu tidak akan mendapatkan lima momen ini di tempat lain selain #DiIndonesiaAja.
1. Melihat secara langsung aktivitas dan tingkah laku orangutan di habitat aslinya
Tanjung Puting menjadi habitat asli orangutan yang berada di Kalimantan. Selama kamu menjelajahi ekowisata ini, maka kamu bisa melihat secara langsung aktivitas dari hewan berordo primata itu, seperti tingkah lakunya bergelayutan di pohon. Momen ini tentu epic sekali untuk diabadikan. Selama melakukan perjalanan, kamu tidak perlu khawatir karena ada pemandu tur yang siap menemani petualanganmu.
2. Wisata healing, khususnya di kawasan hutan tropis
Suasananya yang tenang karena dikelilingi kawasan hutan, tentu ini yang menjadi primadona traveler adventure menjelajah dan dimanfaatkan sebagai wisata healing. Hal ini sempat diakui salah satu wisatawan asal Korea Selatan bahwa dirinya menikmati Tanjung Puting ketika berada di hutan tropis, di mana hutan tropis merupakan sumber oksigen yang baik untuk kesehatan.SahabatQQ
3. Menyusuri Sungai Sekonyer menggunakan perahu klotok
Pilihan wisata lainnya di Tanjung Puting yakni menyusuri keindahan Sungai Sekonyer menggunakan kapal kecil atau dijuluki perahu klotok. Fasilitas di perahu ini cukup lengkap, mulai dari kamar mandi, meja makan, hingga kasur tersedia. Menariknya lagi, sepanjang perjalanan, pengunjung akan disuguhkan pemandangan hutan tropis dan ketika senja kamu dapat menyaksikan momen sunset.
Panjang Sungai Sekonyer ini membentang sekitar 45 kilometer membelah Tanjung Puting. Ribuan flora yang membentuk seperti koridor-koridor alami menemani perjalananmu di perahu klotok, mirip dengan perlintasan pada Sungai Amazon. Titik mula menyusuri Sungai Sekonyer berawal dari Dermaga Kumai dan akan berakhir di Camp Leakey. Terbayang 'kan betapa indahnya petualanganmu ketika naik perahu klotok?
4. Coba pengalaman baru dengan rain forest trekking
Senang eksplor jalur trekking di hutan? Kamu nggak salah pilih ekowisata nih! Jalur trekking di Tanjung Puting cukup mudah dan jalur relatif datar. Bahkan untuk light trekking, wisatawan usia 6–70 tahun masih bisa melakukannya. Pastikan menggunakan sandal gunung atau sepatu yang nyaman. Oh iya, pemandu atau ranger pun menyediakan first aid kit ketika sewaktu-waktu kamu memerlukan penanganan.Agen Domino99
5. Ekosistemnya beragam, mulai dari hutan tropis hingga hutan mangrove
Dengan luas lahan sekitar 415 hektare, Tanjung Puting memiliki beragam ekosistem, mulai dari hutan tropis, hutan tanah kering, dataran rendah hutan rawa air tawar, hutan pantai, hutan sekunder, hingga hutan mangrove. Wisatawan yang mampir ke sini, dijamin tidak akan bosan karena akan belajar tentang berbagai macam ekosistem.
Berdasarkan catatan dinas pariwisata setempat, ada sekitar 20 ribu hingga 30 ribuan wisatawan mancanegara per tahunnya mengunjungi Tanjung Puting. Sebagian besar datang dari Jepang, Eropa dan Kanada, serta sejumlah kecil dari berbagai negara di Asia.
Sekadar informasi, hingga saat ini Tanjung Puting masih ditutup sementara waktu. Walaupun demikian, kamu bisa dari sekarang merencanakan destinasi ekowisata Tanjung Puting masuk ke dalam wishlist traveling-mu pasca pandemik.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.