Rabu, 27 Januari 2021

7 Keunikan Desa Penglipuran, Desa Paling Bersih se-Asia yang Ada di Bali

SahabatTravel - Terdapat banyak paket wisata di Bali yang ramah kantong demi memenuhi hasrat pengunjung untuk menikmati keindahan. Salah satu destinasi yang populer akhir-akhir ini adalah objek wisata Desa Penglipuran Bali. Penglipuran adalah desa adat yang sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara.


"Penglipuran" berasal dari isitilah Pengeling dan Pura. Maknanya adalah mengingat tempat para leluhur (tempat suci). Oleh karena itu, masyarakat di desa ini sangat menjaga kehidupan adat yang harus terus dilestarikan oleh warga Desa Penglipuran.

Objek wisata ini terletak di Desa Kubu, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Topografi Penglipuran terletak diketinggian 700 mdpl, sehingga pengunjung yang datang akan merasakan kesejukan. Jika ingin ke objek wisata ini dapat menggunakan mobil rental. Harga tiket masuk sangat bersahabat yaitu sebesar Rp15.000 per orang untuk wisatawan domestik dan Rp30.000 per orang untuk mancanegara.

Sama halnya dengan tempat wisata lain, objek wisata Desa Penglipuran Bali juga memiliki beberapa keunikan yang menjadi daya pikat. Terdapat sekitar 100 orang wisatawan mancanegara yang berkunjung setiap hari ke desa adat ini. Berikut ini adalah keunikan Desa Penglipuran Bali:

1. Konsep tata ruang desa terbaik

Ketika berada di desa ini, pengunjung akan melihat struktur bangunan rumah warga yang hampir sama. Bentuk rumah, dinding, atap, dan pintu gerbang memiliki keseragaman bentuk. Tidak hanya itu, bentuk interior rumah warga seperti letak kamar dan ruang tamu juga seragam. Hal inilah yang membuat tempat ini layak dijuluki desa dengan konsep tata ruang terbaik.

Keseragaman struktur bangunan rumah ini memiliki filosofi tersendiri yaitu “hidup berpadu dengan alam”. Pintu gerbang di setiap rumah hanya bisa muat untuk satu orang dewasa. Masyarakat desa ini menyebut pintu tersebut dengan istilah “Angkul-Angkul”. Cat tembok rumah berbahan dasar tanah liat. Adapun pagar tembok dihiasi oleh ukiran-ukiran khas Bali.

2. Memiliki hutan bambu yang indah

Destinasi wisata ini tidak hanya menghadirkan bentuk bangunan yang unik, namun juga menyajikan panorama hutan bambu. Harus diketahui bahwa 40%  wilayah dari desa ini merupakan hutan bambu.

Pengunjung yang ingin berfoto sangat direkomendasikan menjadikan hutan bambu ini sebagai latar belakang. Faktanya, pada tahun 1995 Desa Penglipuran mendapatkan penghargaan kalpataru dari pemerintah Indonesia atas kerja kerasnya dalam melindungi dan menjaga ekosistem hutan bambu.

3. Bersih dan Sejuk

Jauh dari hiruk pikuk keramaian kota membuat desa ini menyuguhkan kesejukan yang tiada duanya. Penglipuran selain kental dengan suasana Bali tradisional, juga memiliki predikat sebagai desa terbersih di Asia.

Desa ini dapat disandingkan dengan desa-desa terbersih di dunia seperti Desa Giethoornyang di Belanda dan Desa Mawlynnongyang di India. Oleh karena itu, wisatawan yang berkunjung ke sini akan betah berlama-lama. Kebersihan yang sangat terjaga menandakan tinginya kesadaran masyarakat Penglipuran akan kebersihan yang telah diajarkan kepada mereka secara turun-temurun.

Demi menjaga kebersihan, sejumlah peraturan diberlakukan. Di antaranya adalah dilarang membuang sampah sembarangan, membuat air limbah di tempat umum, membawa mobil maupun motor di jalan utama desa, hingga merokok di sembarang tempat. Selain itu, setiap sudut desa sudah disediakan tempat sampah yang terbuat dari bambu.SahabatQQ

4. Masyarakat menghormati alam & wanita

Salah satu budaya masyarakat Penglipuran yang patuh dicontoh adalah perilaku menghormati alam. Keasrian yang masih sangat terjaga merupakan salah satu hasil dari penerapan budaya ini. Tidak ada satupun warga yang berani menebang sebatang pohon tanpa meminta izin terlebih dahulu. Jika melanggar, maka akan mendapatkan hukuman dari ketua adat.

Selain itu, warga Penglipuran sangat menghormati eksistensi wanita. Aturan yang berlaku di desa ini adalah pria tidak boleh melakukan poligami. Jika melanggar, maka akan mendapatkan sanksi sosial berupa dikucilkan dari desa.

5. Tradisi pemakaman

Masyarakat Desa Penglipuran menganut agama Hindu. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa penganut agama ini jika meninggal akan dibakar. Pembakaran ini disebut dengan istilah Ngaben. Namun, uniknya desa ini tidak melakukan Ngaben. Ketika ada warga yang meninggal, maka akan langsung dikubur. Tradisi ini masih jarang diketahui oleh orang luar. Keunikan tersebut menjadi daya tarik sendiri wisatawan untuk segera berkunjung ke Desa Penglipuran.

Selain tidak melakukan ngaben, terdapat pula tradisi pemakaman yang cukup unik. Di Desa Penglipuran, pemakaman terbagi atas 3 kategori, yaitu :

- Kategori pertama adalah pemakaman bagi masyarakat yang meninggal karena sakit atau kecelakaan.
- Kategori kedua adalah pemakaman bagi bayi yang baru dilahirkan dan bagi mereka yang belum menikah.
- Kategori ketiga adalah pemakaman umum.

Cara memakamkan mayat juga berbeda. Jika perempuan, dikubur menghadap ke atas. Jika laki-laki, dikubur menghadap kebawah (tengkurap). Hal ini memiliki filosofi tersendiri. Perempuan dihadapkan ke atas melambangkan ibu pertiwi dan laki-laki dihadapkan ke bawah melambangkan bapak angkasa. Bapak angkasa harus melindungi ibu pertiwi.

6. Semua masyarakat berkasta sudra

Dalam kepercayaan Hindu, dikenal 4 kasta yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Di Desa Penglipuran, semua masyarakat berkasta Sudra yang didominasi oleh petani. Ini menandakan bahwa masyarakat di desa ini benar-benar setara. Konsep kesetaraan di desa ini perlu dicontoh oleh desa-desa lain di Indonesia.Agen Domino99

7. Loloh Cem-Cem, minuman khas Desa Penglipuran

Wisatawan yang berkunjung ke Desa Penglipuran Bali juga berkesempatan mencicipi minuman khas yang diberi nama Loloh Cem-Cem. Minuman ini memiliki rasa yang unik yaitu perpaduan rasa asam, manis, asin, dan pahit. Loloh Cem-Cem tidak memiliki kandungan alkohol dan dipercaya dapat memperlancar saluran pencernaan. Tidak lengkap rasanya jika mengunjungi Desa Penglipuran namun tidak mencicipi kenikmatan minuman ini.

Nah, keunikan objek wisata Desa Penglipuran Bali di atas merupakan alasan utama banyaknya wisatawan yang berkunjung ke desa ini. Pengalaman tidak terlupakan tentunya akan diperoleh oleh pengunjung jika menyambangi destinasi wisata ini. Anda belum bisa disebut traveller jika belum berkunjung ke Penglipuran. Mau ke Bangli? Jangan lupa mampir di Desa Penglipuran!

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Copyright © Seputar Informasi Tips Travel | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com