Kamis, 15 April 2021

6 Tips Mendaki Gunung Saat Ramadan, Puasa Tetap Lancar dan Nyaman

SahabatTravel  - Banyak kegiatan di luar ruangan yang sebenarnya masih bisa dilakukan ketika berpuasa. Salah satunya mendaki gunung.


Yap, mendaki gunung memang menjadi aktivitas yang sangat melelahkan. Membayangkan mendaki sembari berpuasa saja rasanya sudah ogah-ogahan, ya gak?

Namun, gak ada salahnya mendaki gunung saat puasa, lho. Justru bakal menciptakan momen dan pengalaman yang berkesan. Apalagi buat kamu yang hobi mendaki, rasanya puasa bukan hambatan.

Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mendaki gunung saat berpuasa, di antaranya seperti di bawah ini.

1. Mulai mendaki di pertengahan bulan Ramadan

Jangan mendaki saat bulan puasa baru dimulai. Pekan pertama Ramadan, tubuh masih dalam tahap adaptasi dengan ritme puasa harian.

Kamu bisa mendaki di pekan kedua atau ketiga, karena tubuhmu sudah mulai beradaptasi dengan ritme puasa. Sepekan sebelum pendakian, kamu harus mulai berlatih olahraga ringan dalam kondisi berpuasa. Misalnya jogging atau bersepeda.

2. Pilih gunung yang tidak terlalu berat

Pilihlah gunung-gunung yang memiliki rute relatif lebih mudah. Kesampingkan dulu niat untuk mendaki gunung dengan rute yang ekstrem.

Kamu bisa memilih gunung yang terlalu tinggi dan relatif aman. Misalnya seperti Gunung Papandayan, Gunung Gede, Gunung Andong, atau Gunung Prau.

Meski rute pendakian gunung-gunung tersebut terkenal mudah, kamu tetap harus waspada dengan segala kondisi ya. Jangan sampai kegiatanmu justru membuatmu terpaksa tak puasa, karena sakit atau tak kuat.SahabatQQ

3. Pilih waktu mendaki saat malam hari

Memilih waktu pendakian yang tepat saat bulan puasa bisa jadi salah satu solusi. Hindari mendaki pada pagi atau siang hari saat matahari sedang terik.

Kamu bisa memilih mendaki pada sore hari. Di tengah perjalanan, kamu bisa berhenti sejenak untuk menikmati waktu berbuka. Pasti asyik banget kan, berbuka puasa di lereng gunung.

Alternatif lainnya, kamu bisa mulai mendaki setelah salat Tarawih. Jika rute pendakianmu singkat, kamu bisa tiba di puncak saat sahur. Selanjutnya, kamu bisa turun pulang saat sore di keesokan harinya.

4. Ajak teman yang sama-sama sedang berpuasa juga

Teman pendakianmu yang tidak berpuasa bisa jadi godaan yang berat saat mendaki, apalagi kalau kamu memilih waktu pendakian di sore hari. Sebab, mereka bisa makan minum dengan bebas saat kelelahan, dan kamu tidak.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya memilih teman pendakian yang sama-sama sedang berpuasa. Hitung-hitung sama-sama merasakan perjuangannya. Tapi kalau imanmu kuat, tidak ada masalah siapa pun teman mendakimu.Agen Domino99

5. Minum multivitamin tambahan saat sahur

Selain menjaga asupan karbohidrat dan protein, kamu juga perlu mengonsumsi multivitamin tambahan saat sahur. Tujuannya untuk menjaga stamina saat sedang berkegiatan di luar ruangan. 

6. Bawa logistik secara efektif dan efisien

Pikirkan secara matang barang yang akan kamu bawa jika memilih mendaki di bulan puasa. Kamu harus membawa barang seefektif mungkin.

Singkirkan dulu barang-barang yang gak penting. Mendaki sambil berpuasa akan membuatmu kelelahan berlipat ganda, apalagi jika membawa barang yang terlalu berat.

Misalnya, lebih baik memilih sleeping bag atau matras dengan bahan yang ringan. Kamu juga bisa memilih membawa celana berbahan parasut yang punya kemampuan quick dry.

Untuk urusan foto, cukup membawa smartphone tanpa perlu menenteng kamera DSLR yang berat dengan tambahan lensa ini-itu. Pelajari juga cara packing yang efektif supaya tak menjadi lebih berat.

Gimana, jadi tertarik mencoba mendaki gunung saat puasa? Selain tips-tips di atas, kamu juga perlu memerhatikan hal krusial lainnya, seperti kondisi cuaca, medan, atau kondisi tubuhmu. Jangan terlalu memaksakan diri saat kondisi tidak memungkinkan ya, Guys!

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Copyright © Seputar Informasi Tips Travel | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com